Rabu, 05 Desember 2012

Alun-alun Wates sebagai Ruang Publik Penduduk Kulon Progo

Alun-Alun Wates, Kulon Progo

Alun-alun berasal dari bahasa jawa aloon-aloon dengan maksud suatu lapangan terbuka yang luas dan berumput yang dikelilingi oleh jalan dan dapat digunakan untuk kegiatan masyarakat yang beragam dibuat oleh fatahillah. Menurut Van Romondt (Haryoto, 1986:386), alun-alun itu merupakan halaman depan rumah dengan ukuran yang sangat luas. Pada zaman dahulu penguasa dari alun-alun itu bisa raja, bupati, wedana, camat, bahkan kepala desa namun setelah perkembangan zaman alun-alun sebagai ruang publik (public space).
Yuk,..Menengok sejenak tentang sejarah alun-alun khususnya Pulau Jawa pada umumnya.  
Alun-alun itu sudah ada sejak zaman prakolonial. Dahulu ada pembatasnya berupa pagar kayu, nah ini membuktikan bahwa alun-alun tersebut sebagai bagian dari kraton yah dapat dikatakan halaman kraton. Fungsi dari Alun-alun pada zaman prakolonial yaitu sebagai Lambang berdirinya sistim kekuasaan raja terhadap rakyatnya, tempat semua upacara keagamaan yang penting (yah ada hubungannya antara Kraton-Masjid dan Alun-alun), tempat pertunjukan kekuasaan militeris yang bersifat profan (duniawi), dan tempat bertemunya langsung antara rakyat dengan raja (demokratis), guna meminta pertimbangan, keadilan, atau sesuatu kasus perselisihan.
Kemudian pada zaman kolonial, alun-alun itu berkembang sebagai prototype identitas kota khususnya Pulau Jawa. Hal ini tentu mengubah fungsi utama yang dari dulu diempu oleh tetua kita yaitu sifat sakral alun-alun berkembang lebih merakyat semacam civic space area perkantoran. Selain itu menurut salah satu ahli, Alun-alun juga sebagai pusat atau inti yang mengawali perkembangan suatu kota.


Saat Pasca Kolonial hingga sekarang, alun-alun sudah berubah fungsi penuh menjadi public space (Ruang Umum). Perubahan fungsi dari alun-alun menjadi taman atau ruang terbuka publik kota adalah konsep urban yang dapat berkembang dalam kehidupan bermukim modern. Secara umum penataan alun-alun tidak dapat dikatakan bersalah karena tujuan utama dari penataannya adalah semata-mata untuk memberikan tempat kegiatan sosial bagi masyarakat dan menghidupkan kembali gairah suatu daerah yang tidak ditentukan oleh waktu tertentu saja seperti upacara adat budaya. 
Back To Topic (Alun-alun Wates)
Suasana di sisi pojok alun-alun wates
 Alun-alun Wates saat ini mengalami perkembangan yang dapat dikatakan menarik untuk dikunjungi. Pagi hari anda akan melihat gerombolan anak-anak usia sekolah sedang berolahraga (maklum sekolah disekitar alun-alun, menggunakan alun-alun sebagai lapangan olahraganya). Selain itu, terdapat beberapa PKL yang menjajakan makanannya seperti bubur ayam, soto gobyos, es dawet ayu, dan lain-lain. Orang-orang dewasa juga sering melakukan jogging di alun-alun ini, tentu di trotoarnya mengelilingi Alun-alun Wates. Beberapa sarana publik yang terdapat di Alun-alun Wates antara lain: Panjat Tebing, Panggung Hiburan, Surau (tempat istirahat), taman bermain, lapangan sepak bola, lapangan tennis, dan volley.
Panjat Tebing yang biasa digunakan sama pemuda-pemuda usia kuliah
 Alun-alun Wates ini juga digunakan untuk ajang pameran baik kesenian, bidang pertanian, maupun budaya. Seperti acara ulang tahun Kabupaten Kulon Progo, disini akan diadakan festival rakyat di sekililing alun-alun. Bila malam hari akan tentu tampak indah untuk dinikmati.
taman bermain anak-anak di alun-alun wates
Setelah melihat langsung Kawasan Alun-alun Wates ini, maka saya berpendapat bahwa terdapat beberapa permasalahan dari Alun-alun Wates ini.
Permasalahannya antara lain:
-> Kurangnya Fasilitas Toilet Umum, sebagai ruang terbuka publik maka seharusnya disediakan fasilitas ini sebagai bentuk kenyamanan bagi para pengunjung
--> Kurang hidupnya suasana malam hari, Ruang publik dapat dikatakan efektif bila tidak terbatas oleh waktu (unlimited). Salah satu caranya, dengan diadakan taman lampion sebagai hiburan malam penduduk Kota Wates.
--> Penertiban penilaian negatif, maksudnya selain alun-alun ini sebagai ruang publik, alun-alun ini juga sebagai tempat prostitusi. Buruknya lagi, alun-alun ini terletak di depan halaman rumah dinas bupati. Oleh karena itu, pengawasan ketat seharusnya diterapkan di alun-alun ini karena alun-alun yang sebagai ruang publik.
--> Meningkatkan gairah aktifitas di alun-alun, ruang publik yang bagus adalah ruang publik yang mampu mengikat para pengunjung sehingga selalu ada rasa ingin kembali ke tempat tersebut.
--> Penyediaan ruang parkir, ruang parkir sangat lah vital fungsinya karena menyangkut dengan nilai aksesibilitas. Diperlukan penataan agar pengguna jalan tetap lenggang dalam mengakses jalan keliling alun-alun
--> Zonasi ruang PKL, diperlukan batasan ruang bagi para PKL agar tidak mengganggu pengguna ruang publik lainnya (meminimalisir terjadinya konflik ruang). Ingat Ruang Publik adalah Ruang bagi semua tidak ada batasan usia, gender, dan kepentingan.      

Semoga ke depannya Alun-alun Wates akan menjadi lebih baik berguna bagi semua orang tidak hanya bagi penduduk sekitar namun bagi luar juga.

Selasa, 24 Juli 2012

Bandara Internasional Kulon Progo Bukan Hisapan Jempol Semata

Kulonprogo International Airport? It is not an issue anymore but it was so real ... So then when? based on the 2020 plan year must be International Airport has been completed. Based on mass media circulate in Kulon Progo, in the preparation of the masterplan Kulonprogo international airport is expected to be completed on the 8th of August next (2012). It's good news for our people. Current of the PT Angkasa Pura and JVK masterplannya India is finalizing details.

Provincial Government of DIY advice on the construction of international airport on its own Kulonprogo set by the governor on April 17 last. Once the masterplan is completed, the parties will promptly submit Angkasa Pura Location Permit Determination (IPL) to the governor. This development starts from the identification of land, compensation, relocation, and physical development can only be carried out. Investment for the construction of international airport is estimated at 4 trillion know.

Kulonprogo County Government hopes the public can support this plan, and must have a sense of handarbeni to this airport in light of this airport will have a profound effect for the district such Kulonprogo development progress and welfare of the community through employment and the emergence of many new businesses. Currently the government has done for the community surrounding the socialization of the international airport construction site.

 Applaud and be proud of Kulonprogo County Government, we look forward to the international airport in order to provide a new color for the area Kulonprogo but keep in mind that the majority of the population works in agriculture. That means the expected prior to the construction of the new airport should be a regulation of land for agriculture, not to the presence of this airport, later reduced drastically and the agricultural land is converted into commercial land. This is a PR for County Government Kulonprogo for synergy between agricultural land with the development after the international airport. Stop for imported rice.
 
Congratulation KP...

Rabu, 06 Juni 2012

post old "Pantai Glagah Nan Elok Memanjakan Mata"

(copy from tentangkulonprogo.blogspot.com)
Pantai...Dengar tentang kata pantai pasti terfikir dalam benak, pasir putih, pemandangan air, ombak, serta semilir angin menyepoi-nyepoi seluruh badan. Untuk saat ini, pantai yang terkenal di Indonesia tentu langsung menebak pantai-pantai yang ada di daerah Bali. Ya, karena pantai di Bali ini telah terkenal hingga ke mancanegara otomatis yang datang bule-bule gitu...

Sama halnya dengan yogyakarta yang terkenal juga destinasi pariwisatanya cukup banyak. Dari pusat kota (eits gak mungkin kan pantai di pusat kota djogja...) hingga ke pelosok daerah. Pantai di Yogyakarta terdapat di Kabupaten Gunungkidul (Pantai Krakal, Sundak, dll), Kabupaten Bantul (Pantai Parangtritis), Kabupaten Kulonprogo (Pantai Trisik, Congot, and the last Glagah Beach). Mari kita simak tentang all about Glagah Beach.

Pantai Glagah terletak di daerah Kabupaten Kulon Progo, pantai ini merupakan andalan utama destinasi pariwisata. Yah dapat dikatakan anak kandung dari pariwisata Kabupaten Kulon Progo. Bukan berarti yang lain di anak tirikan lho hehe... Hal ini dikarenakan dari tahun ke tahun jumlah pengunjung di Pantai Glagah selalu lebih besar dibanding dengan obyek wisata lainnya. Pantas lah kalo fasilitas di Pantai Glagah ini lebih lengkap dibanding dengan obyek wisata lainnya. Umumnya pengunjung berasal dari daerah lain serta masyarakat daerah sekitarnya. Untuk ke sana aksesnya mudah dijangkau, melalui kota Yogyakarta ke arah selatan maupun dari Kota Purworejo melalui kecamatan Purwodadi. Kondisi jalannya pun mulus sehingga memudahkan bro n sis  untuk berkunjung.

Dengan membayar tiket seharga Rp 2.000,- perak/kepala. Anda bisa bebas menikmati pemandangan alam Pantai Glagah Indah ini. Sepanjang lokasi pertama hingga beberapa ratus meter ke arah barat, anda bisa menjumpai sebuah laguna dengan aliran air yang menuju ke arah muara sungai. Laguna ini membagi kawasan pantai menjadi dua, lokasi yang masih ditumbuhi oleh beberapa tumbuhan pantai dan rerumputan dan lokasi gundukan pasir yang langsung berbatasan dengan lautan. Anda bisa menyeberang ke lokasi gundukan pasir melewati jalan penghubung yang terletak tak jauh dari muara sungai.

Selain wisata tirta, ada pula wisata lain seperti event baik olahraga maupun hanya rekreasi semata antara lain: motocross (sponsor by Cross kali hehe...), bola volley, upacara adat Merti Desa (dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keselamatan bagi penduduk Desa Glagah), upacara Labuhan dari Trah Mangkunegaran, serta lomba layang-layang. Gak hanya sampe di situ aja, di sini terdapat agrowisata juga dengan mengunjungi perkebunan Kusumo Wanadri. Di sana, anda bisa mengamati proses budidaya beragam tanaman obat mujarab, seperti buah naga dan bunga roselle. Oh ya disini, bro n sis juga bisa menyewa gethek, kano dan bebek dayung yang bisa digunakan untuk tur menyusuri laguna atau sekedar menyeberang lewat jembatan kayu menuju lokasi gundukan pasir di tepi pantai.

Bila sudah lelah berkeliling, bro n sis bisa beristirahat di gubug lesehan dalam kawasan areal perkebunan Kusumo Wanadri. Sejumlah menu makanan dan minuman eksotik pantas untuk dicoba. Anda bisa mencicipi jus buah naga yang menyegarkan dan dikenal mampu menyembuhkan beragam penyakit, atau memesan es sirup bunga roselle yang mampu melepas dahaga sekaligus menetralisir beragam jenis racun dalam tubuh. 

Kawasan berpasir yang notabene merupakan kawasan yang sulit ditumbuhi tanaman ini di tangan Rama Dr. Paulus Tribrata BR., M.Th., MM.berhasil disulap menjadi kawasan perkebunan yang memberikan banyak keuntungan. Rama Paulus semula adalah pembimbing atau pengelola rehabilitasi anak cacad mental dan korban napza. Ia juga Pembina kelompok marginal. Anak-anak banyak yang dibimbing dan kadang-kadang diajak menyepi (tirakat) pada waktu tengah malam.

Banyak anak-anak muda yang semula menjalani hidup sebagai preman (jambret, copet, maling, dan pemabuk) dibimbing Rama Paulus untuk menjalani hidup yang lebih baik dan bermartabat. Semula banyak yang berkeluh kesah ketika mereka diajak bertirakat karena mereka merasa bahwa waktu “operasi” mereka tersita atau hilang hanya untuk bertirakat. Namun lama kelamaan mereka mulai menikmati juga.

Pada sisi lain Rama Paulus merasa bahwa ia harus bisa memberikan pekerjaan alternatif bagi para preman yang dibimbingnya itu.Oleh karena Pantai Glagah merupakan salah satu tempat favorit untuk pelaksanaan kegiatan tirakatan itu, maka Rama Paulus pun mulai berpikir bagaimana caranya membuat tanah pasir pantai yang luas bisa dimanfaatkan. Akhirnya setelah melalui penelitian dan pengamatan yang cukup mendalam, Rama Paulus mencoba mengubah tanah pantai itu menjadi tanah yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian dan kegiatan produktif lainnya. Kebetulan juga waktu itu Rama Paulus dan anak bimbingannya telah cukup lama berinteraksi dengan warga sekitar, maka Rama Paulus pun ditawari tanah di Pantai Glagah oleh warga setempat. Rama paulus pun berminat menyewa tanah di Pantai Glagah ini. apa yang digagas oleh Rama Paulus mendapatkan respons positif dari Bupati Kulon Progo dan aparat setempat. Mulailah Rama Paulus mencoba menanami tanah pasir nan gersang ini dengan jenis tanaman Buah Naga. Hal itu dilakukannya pada tahun 2003. Ternyata hasilnya memuaskan. Uap garam dan terisk matahari di pantai ini justru memberikan dampak positif bagi rasa Buah Naga, yakni rasa buah yang dihasilkannya menjadi lebih manis dibandingkan Buah Naga yang dihasilkan di dataran tinggi. Selain itu, Buah Naga yang dihasilkan di kawasan pantai juga lebih kering (tidak melimpah air buahnya) sehingga juga lebih tahan lama (awet).
Harga buah naga nya berkisar 25rb - 30rb / kg tergantung dari jenisnya. Ada jenis Buah Naga Daging Merah (ada 6 jenis), Buah Naga Daging Putih, Buah Naga Kulit Kuning Daging Putih, dan Buah Naga Daging Hitam. Nah untuk itu jangan ragu untuk berkunjung ke Pantai Glagah Indah Kulon Progo ini. Visit Kulon Progo.
Oh ya blog ini memang perbaikan dar
 blog tentangkulonprogo.blogspot.com,
dikarenakan blog tersebut telah rusak...
mav atas ketidaknyamannya..terima kasih


admin

Beli Mobkas di Kulon Progo??? Disini tempatnya…

Maaf bro sis ..baru bisa tambah laman lagi, kemaren"ada gangguan teknis...
Nih artikel berikut bagi para calon peminang SIM A namun beli mobilnya yang sesuai budget yah bisa jadi beli mobkas alias "mobil bekas" walapun mobkas tapi kualitas juga masih ok punya..

Beli Mobkas di Kulon Progo??? Disini tempatnya…

Setelah sekian lama, pasar ini akhirnya keluar juga…dan sudah diresmikan tanggal 19 mei 2012 (newbie…) langsung oleh Bapak Bupati Kab Kulonprogo siapa lagi kalo bukan Pak Hasto. Eits ini pasar bukan untuk jualan sayuran lho, disini khusus untuk jualan mobil bekas (mobkas) tapi kemungkinan akan melebarkan sayapnya juga jualan motkas dah… Kan mottonya dimana ada Mobkas, disitu ada motkas haiyah #ngarang ria.

Lokasinya pun cukup strategis yakni tak tanggung-tanggung di depan kecamatan pengasih. Dulu cuman ada 4 mobkas yang dipajang namun karena banyak permintaan konsumen etlis para pedagang lainnya ikut berceceran dah jadinya sekarang sekitar 19an mobkas yang terpajang rapi di depan kecamatan pengasih. Boleh tu, agan-agan sekitar yang pengen ke kecamatan pengasih mampir-mampir dulu ngeceng-ngeceng mobkas…lumayan buat kondangan kaga keringetan dah. Lokasinya yang ada tanda bunderan merah itu bro/sis..heehheh maap petanya gak begitu kelihatan
 
Oh ya nama kelompok/paguyubannya dari mobkas ini adalah Bursa Otomotif Bekas Regol,..namanya unik tapi susah dimengerti.. Tujuan adanya bursa mobil ini adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Kalo dilihat si harganya lebih murah dibanding ma harga pasaran kaya bursa mobil di depan TVRI. Oh ya beda antara bursa mobil di depan TVRI dan depan Kecamatan Pengasih yaitu jika di kecamatan pengasih langsung bertransaksi dengan pedagangnya alias pemiliknya gak pake tabok tangan lainnya, jelas ini juga akan berefek ma harga mobil donk…Oh ya mengenai tempat jangan dikira kaya tempat para jualan di pasar ya karena cuman di halaman di atas rerumputan depan Kecamatan Pengasih aja.

Semoga sukses ya pasar mobkas ini, jangan mau kalah ma bursa mobkas lainnya…semangat progo.