Pantai...Dengar tentang kata pantai pasti terfikir dalam benak, pasir putih, pemandangan air, ombak, serta semilir angin menyepoi-nyepoi seluruh badan. Untuk saat ini, pantai yang terkenal di Indonesia tentu langsung menebak pantai-pantai yang ada di daerah Bali. Ya, karena pantai di Bali ini telah terkenal hingga ke mancanegara otomatis yang datang bule-bule gitu...
Sama halnya dengan yogyakarta yang terkenal juga destinasi pariwisatanya cukup banyak. Dari pusat kota (eits gak mungkin kan pantai di pusat kota djogja...) hingga ke pelosok daerah. Pantai di Yogyakarta terdapat di Kabupaten Gunungkidul (Pantai Krakal, Sundak, dll), Kabupaten Bantul (Pantai Parangtritis), Kabupaten Kulonprogo (Pantai Trisik, Congot, and the last Glagah Beach). Mari kita simak tentang all about Glagah Beach.
Dengan membayar tiket seharga Rp 2.000,- perak/kepala. Anda bisa bebas menikmati pemandangan alam Pantai Glagah Indah ini. Sepanjang lokasi pertama hingga beberapa ratus meter ke arah barat, anda bisa menjumpai sebuah laguna dengan aliran air yang menuju ke arah muara sungai. Laguna ini membagi kawasan pantai menjadi dua, lokasi yang masih ditumbuhi oleh beberapa tumbuhan pantai dan rerumputan dan lokasi gundukan pasir yang langsung berbatasan dengan lautan. Anda bisa menyeberang ke lokasi gundukan pasir melewati jalan penghubung yang terletak tak jauh dari muara sungai.
Bila sudah lelah berkeliling, bro n sis bisa beristirahat di gubug lesehan dalam kawasan areal perkebunan Kusumo Wanadri. Sejumlah menu makanan dan minuman eksotik pantas untuk dicoba. Anda bisa mencicipi jus buah naga yang menyegarkan dan dikenal mampu menyembuhkan beragam penyakit, atau memesan es sirup bunga roselle yang mampu melepas dahaga sekaligus menetralisir beragam jenis racun dalam tubuh.
Kawasan berpasir yang notabene merupakan kawasan yang sulit ditumbuhi
tanaman ini di tangan Rama Dr. Paulus Tribrata BR., M.Th., MM.berhasil
disulap menjadi kawasan perkebunan yang memberikan banyak keuntungan.
Rama Paulus semula adalah pembimbing atau pengelola rehabilitasi anak
cacad mental dan korban napza. Ia juga Pembina kelompok marginal.
Anak-anak banyak yang dibimbing dan kadang-kadang diajak menyepi
(tirakat) pada waktu tengah malam.
Banyak anak-anak muda yang semula menjalani hidup sebagai preman (jambret, copet, maling, dan pemabuk) dibimbing Rama Paulus untuk menjalani hidup yang lebih baik dan bermartabat. Semula banyak yang berkeluh kesah ketika mereka diajak bertirakat karena mereka merasa bahwa waktu “operasi” mereka tersita atau hilang hanya untuk bertirakat. Namun lama kelamaan mereka mulai menikmati juga.
Pada sisi lain Rama Paulus merasa bahwa ia harus bisa memberikan pekerjaan alternatif bagi para preman yang dibimbingnya itu.Oleh karena Pantai Glagah merupakan salah satu tempat favorit untuk pelaksanaan kegiatan tirakatan itu, maka Rama Paulus pun mulai berpikir bagaimana caranya membuat tanah pasir pantai yang luas bisa dimanfaatkan. Akhirnya setelah melalui penelitian dan pengamatan yang cukup mendalam, Rama Paulus mencoba mengubah tanah pantai itu menjadi tanah yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian dan kegiatan produktif lainnya. Kebetulan juga waktu itu Rama Paulus dan anak bimbingannya telah cukup lama berinteraksi dengan warga sekitar, maka Rama Paulus pun ditawari tanah di Pantai Glagah oleh warga setempat. Rama paulus pun berminat menyewa tanah di Pantai Glagah ini. apa yang digagas oleh Rama Paulus mendapatkan respons positif dari Bupati Kulon Progo dan aparat setempat. Mulailah Rama Paulus mencoba menanami tanah pasir nan gersang ini dengan jenis tanaman Buah Naga. Hal itu dilakukannya pada tahun 2003. Ternyata hasilnya memuaskan. Uap garam dan terisk matahari di pantai ini justru memberikan dampak positif bagi rasa Buah Naga, yakni rasa buah yang dihasilkannya menjadi lebih manis dibandingkan Buah Naga yang dihasilkan di dataran tinggi. Selain itu, Buah Naga yang dihasilkan di kawasan pantai juga lebih kering (tidak melimpah air buahnya) sehingga juga lebih tahan lama (awet).
Banyak anak-anak muda yang semula menjalani hidup sebagai preman (jambret, copet, maling, dan pemabuk) dibimbing Rama Paulus untuk menjalani hidup yang lebih baik dan bermartabat. Semula banyak yang berkeluh kesah ketika mereka diajak bertirakat karena mereka merasa bahwa waktu “operasi” mereka tersita atau hilang hanya untuk bertirakat. Namun lama kelamaan mereka mulai menikmati juga.
Pada sisi lain Rama Paulus merasa bahwa ia harus bisa memberikan pekerjaan alternatif bagi para preman yang dibimbingnya itu.Oleh karena Pantai Glagah merupakan salah satu tempat favorit untuk pelaksanaan kegiatan tirakatan itu, maka Rama Paulus pun mulai berpikir bagaimana caranya membuat tanah pasir pantai yang luas bisa dimanfaatkan. Akhirnya setelah melalui penelitian dan pengamatan yang cukup mendalam, Rama Paulus mencoba mengubah tanah pantai itu menjadi tanah yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian dan kegiatan produktif lainnya. Kebetulan juga waktu itu Rama Paulus dan anak bimbingannya telah cukup lama berinteraksi dengan warga sekitar, maka Rama Paulus pun ditawari tanah di Pantai Glagah oleh warga setempat. Rama paulus pun berminat menyewa tanah di Pantai Glagah ini. apa yang digagas oleh Rama Paulus mendapatkan respons positif dari Bupati Kulon Progo dan aparat setempat. Mulailah Rama Paulus mencoba menanami tanah pasir nan gersang ini dengan jenis tanaman Buah Naga. Hal itu dilakukannya pada tahun 2003. Ternyata hasilnya memuaskan. Uap garam dan terisk matahari di pantai ini justru memberikan dampak positif bagi rasa Buah Naga, yakni rasa buah yang dihasilkannya menjadi lebih manis dibandingkan Buah Naga yang dihasilkan di dataran tinggi. Selain itu, Buah Naga yang dihasilkan di kawasan pantai juga lebih kering (tidak melimpah air buahnya) sehingga juga lebih tahan lama (awet).
Harga buah naga nya berkisar 25rb - 30rb / kg tergantung dari jenisnya.
Ada jenis Buah Naga Daging Merah (ada 6 jenis), Buah Naga Daging Putih,
Buah Naga Kulit Kuning Daging Putih, dan Buah Naga Daging Hitam. Nah
untuk itu jangan ragu untuk berkunjung ke Pantai Glagah Indah Kulon
Progo ini. Visit Kulon Progo.